Selasa, 02 April 2013

sejarah vespa kongo

 
vespa congo


                                  Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “untuk berdamai maka mulailah perang.” Akhir sebuah peperangan ataupun konflik di sebuah wilayah selain membuahkan perdamaian, kadang juga tidak pernah terduga. Keadaan yg tidak terduga ini dapat berupa macam-macam bahkan tidak masuk akal, diantaranya adalah semakin populernya salah satu jenis kendaraan roda dua yakni Vespa. Perang yang berkecamuk di benua Afrika dalam dekade 1960'an memberikan dampak yang irasional terhadap popularitas Vespa khususnya di tanah air tercinta ini. Sebagai bagian dari kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perdamaian dunia, maka setelah berakhirnya Perang Congo (negara ini beberapa kali berganti nama Congo, Zaire, Congo) tanggal 31 Juli 1960 PBB mendaulat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukannya guna menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Negara Congo. Wujud kepedulian yang tinggi atas perdamaian dimuka bumi, Bangsa Indonesia mengutus pasukan terbaiknya ke Congo dengan sandi Pasukan Garuda Indonesia melalui beberapa kali pendaratan.

Setelah tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Pasukan Garuda Indonesia menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dimana salah satunya berupa Vespa (dari beberapa sumber mengatakan bahwa dalam pemberian itu juga ada yang berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Terlihat disini Vespa sesungguhnya telah mengikat kita (para scooteris) dengan bangsa kita dalam kancah internasional, walaupun tidak pernah tertulis dalam tinta emas sejarah republik ini.

Menarik disimak bahwa penghargaan Vespa tersebut juga tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yg lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga di sematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Setelah itu maka pada tahun-tahun tersebut ramailah Vespa dengan sebutan Vespa Congo berseliweran di jalan-jalan, sebuah Vespa baru yang menambah tipe Vespa sebelumnya telah hadir. Kondisi ini ternyata juga memberikan dampak positif bagi penjualan Vespa di tanah air saat itu. Vespa Congo yang berbentuk bulat telah memberikan konstribusi berupa iklan gratis bagi importir Vespa di Indonesia. Perkembangan ini kemudian menimbulkan semacam stigma disini bahwa Vespa yg berbentuk bulat ya…Vespa Congo.

Jadi jangan heran apabila saat ini generasi sebelum kita menyebut Vespa bulat dengan sebutan Vespa Congo, walaupun Vespa yang dimaksud sesungguhnya adalah Vespa keluaran tahun 1962 atau Vespa keluaran tahun 1965 misalnya (hal ini pernah penulis alami saat menanyakan pada seseorang yang cukup berumur sedang bersama vespanya dan dia bilang ini Vespa Congo…, ya…sudahlah).

Seiring dengan perjalanan waktu maka mulailah sebuah evolusi kepunahan atas Vespa Congo di tanah air terjadi. Banyak sebab yang menjadikan hal tersebut terjadi, seperti telah dijualnya Vespa dimaksud oleh pemilik aslinya atau ada beberapa bagian yang rusak berat sehingga sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah Vespa jenis tersebut yang disebabkan keberadaannya juga sangat signifikan dengan jumlah tentara kita yang menerima. Walaupun penulis pernah menemui Vespa jenis tersebut yang bukan milik Pasukan Garuda Indonesia (sepertinya pernah juga Vespa jenis tersebut masuk ke Indonesia melalui importir Vespa waktu itu ), namun tetap saja pasokan akan suku cadang maupun hal-hal lain yang menyertainya, seperti spakbor depan atau speedo meternya sangat minim tersedia. Tidak demikian halnya dengan Vespa jenis lain yang masih banyak diproduksi walaupun oleh rumah produksi lokal.

Dengan kondisi tersebut di atas maka Vespa Congo mulai masuk daftar sebagai salah satu The Most Wanted Vespa in Indonesia, yang dijadikan tunggangan scooteris maupun sebagai barang koleksi bagi kolektor Vespa.
Saudara Kandung Vespa Congo adalah satu keunikan Vespa Congo adalah Vespa jenis tersebut tidak diproduksi oleh Italy melainkan oleh German. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras dari pada Vespa bulat umumnya, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan lebih dari pada Vespa made in Italy yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Vespa Congo adalah bukti penetrasi scooter produk Italy yang merambah dunia. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat dimulai dari perkembangan Vespa di German.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.
Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar German.
Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar German. 

Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat. Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh German Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.

Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.

Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.
Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. 

Pada kelanjutannya German kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.
Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 1958 hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan.

Hal ini disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vespa GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun 1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg 1958, dari kerjasama inilah kemudian lahir apa yang kita sebut sebagai Vespa Congo.


Rabu, 16 Januari 2013

Tour dari jogja ke italia naik vespa


Tour dari Kota Yogyakarta ( Indonesia ) ke Italia dengan Mengendarai Vespa


     Yogyakarta - Andi Leeano (37) warga Kota Yogyakarta akan ke Italia dengan mengendarai Vespa. Andi akan menempuh jarak sejauh 27.000 km dengan motor Vespa tahun 1961.

     Andi memulai perjalanan jauhnya hari ini di halaman rumah dinas Walikota Yogyakarta di Kompleks Timoho, Jumat (1//2012).

     Tour melintasi Benua Asia-Eropa atau Andy Leeano Tour Asia-Eropa 2012 itu dilepas langsung oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Saat pelepasan Andi didampingi teman-temannya dari Scooter Club Mataram.

     Saat dilepas walikota, Andi mengenakan pakaian adat Jawa, surjan lurik, celana panjang motif batik warna hitam dan blangkon. Namun saat perjalanan dia akan mengenakan pakaian safety dan helm standar sesuai ketentuan berkendaraan.

     "Pakaian seperti hanya kita pakai bila hendak menuju kantor kedutaan atau saat mengenalkan budaya Indonesia di luar negeri," katanya.

     Rute yang ditempuh mulai hari ini Yogyakarta, Jakarta, Sumatera menyeberang Malaysia, Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Pakistan, Irak dan masuk Eropa.

     Menurut Andi pada awalnya dirinya hanya akan melakukan tur keliling Indonesia saja. Namun atas dukungan rekan-rekannya kemudian berubah untuk keliling Asia dan Eropa untuk menuju Milan Italia, pabrik sepeda motor Vespa.

     Dia pun kemudian menyiapkan dana lebih dari Rp 980 juta. Sepeda motornya juga telah dimodifikasi dengan menambah GPS, kamera digital serta menambah kapasitas muat tangki bensin dari 4 liter menjadi 30 liter. Berbagai spare part dan peralatan bengkel sederhana dan oli cadangan juga dibawa.

     "Bensin 30 liter bisa untuk jarak 1.000 km," katanya.

     Dia menargetkan perjalanan sampai Italia bisa ditempuh selama enam bulan. Bila sudah sampai Italia, sepeda motornya akan dikirim pulang menggunakan jasa kargo.

     Motor Vespa berpelat nomor AB-6229-KA warna biru silver buatan tahun 1961. Motor berkapasitas mesin 150 cc yang telah lama dikoleksi warga Perumahan Wirosaban, Surosutan, Kecamatan Umbulharjo itu dibeli dari seorang warga di Kampung Kauman Yogyakarta tahun 2004 seharga Rp 3 juta.

     Selama perjalanan dia juga membawa kompor gas kecil/portabel, ban cadangan, P3K dan pakaian ganti secukupnya. Dia juga membawa bendera kecil negara yang akan dilewati dan memasang bendera Indonesia, merah putih di bagian belakang motor.

     "Semoga lancaran sehingga bisa berkunjung ke pabrikan Vespa di Milan Italia," katanya.

tapi sekarang dia sudah balik ke jogja lagi menggunakan pesawat,vespa dititipkan di gedung ke dutaan karena disana lg musim salju suhu semakin dingin sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan, jd harus menunggu musim panas, , , yaaa kita doakan saja semoga berhasil sampain kampung alaman, , , ,

vespa gembel (rembol)






Vespa Gembel sekarang mulai marak. Ada yang menyebutnya dengan istilah Vespa Gembel, Vespa Sampah ada juga yang menyebutnya Vespa Anker (Peang) dan ada juga menyebutnya Vespa Primitive, namun ada juga yang menyebutnya dengan Vespa Antik. Apapun sebutannya dikalangan komunitas Vespa ini ternyata ada saling silang pendapat tentang selera Vespa Antik.
Banyak komunitas Vespa antik di tanah air kita. Ada komunitas yang berorientasi kepada visi primitive, yakni memiliki Vespa yang gembel bahkan segembel-gembelnya. Semakin gembel sang Vespa akan semakin tinggi perhatian orang. Sang pemilik akan merasa bangga jika banyak mata memperhatikan benda “antik: miliknya.

tapi apa yang terjadi dengan komunitas Vespa Gembel?
Tidak tahu kita sebetulnya apa yang ada dalam benak dan perasaan mereka ketika memacu Vespa bututnya di tengah keramaian kota bahkan saat menuju ke luar kota. Soal penampilan gembel memang  menjadi sesuatu yang sangat tidak kepalang nikmatnya bagi mereka, tapi apakah mereka paham soal keselamatan? Untuk yang satu ini mungkin tak perlu bagi mereka karena dalam pikiran mereka, soal keselematan harusnya jadi kewajiban orang lain yang akan berpapasan atau menyalib mereka, karena  -anggapannya- mereka adalah para gembel yang patut diberi prioritas dan perhatian.
Akibat pemahaman yang keliru ini, pernah sekali waktu penulis berpapasan dengan pengemudi dan penumpang vespa gembel yang sedang acer acting dalam perjalan pulang dari Cianjur menuju Bandung. Sebelum tiba di kota Padalarang (dari Cianjur)   bertemu dengan beberapa Vespa Gembel yang sedang in action.

Masalah keselamatan menjadi hak dan tugas orang lain, bukan milik bersama
Vespa yang paling depan berusaha mengelak lubang dengan sudut tajam dan hentakan yang cepat, akibatnya dua orang penumpangnya tumpah ke luar dari tempat duduknya dan nyungsep ke parit di bahu jalan.
Pengemudinya hanya tertawa-tawa seperti tidak ada masalah menyaksikan teman (penumpangnya)nyungsep ke parit dan menghentikan kendaraannya dengan tiba-tiba begitu saja. Akibatnya, beberapa kendaraan lain di belakangnya  harus mengerem tiba-tiba juga, kuatir sekali menyenggol “Harley Davidson” yang satu ini. Jadi perkara keselamatan jangan tanya, karena yang terpenting bagi mereka adalah gembel dan cari perhatian.
tapi ngk apa-apa kawan yg penting kita tetep bersatu, , ,

jenis-jenis vespa



MP5(moto piagio 5) paperino

diproduksi tahun 1943
di produksi akhir perang dunia ke 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
- ban : 4.00-10


MP6 Prototipe

diproduksi tahun 1945
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 37.28 mph
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8 



Vespa 98 dan vespa 98 II

diproduksi tahun 1946 dan seri kedua dikeluarin setahun setelah itu, di juluki "motoleggera utilitaria vespa"
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 60 Km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8
tidak ada perbedaan signifikan disini dibedakan oleh design aja cek this
yang ini keluaran tahun '46 (vespa 98) 




Vespa 98 cc Race dan vespa 98 cc racing (circuit)

diproduksi pada tahun 1947 mungkin disini perbedaan dari seri sebelum nya yaitu adanya penambahan pada kecepatan dari motor ini dan biasa disebut corsa
spesifikasi sebagai berikut :
- mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi dan almunium head
- bore : 50mm
- stroke : 50mm
- top-speed : 80km/jam - 98 cc racing : 100km/jam
- transmisi : chain atau cardan
- rem : drum
-ban : 3.50-8


Vespa 125 , vespa 125corsa "telaio in lega" , vespa 125 corsa circuit

diproduksi tahun 1948 - 1949 ini lah tahun dimana vespa meluncur kan mesin 125cc dan pada tahun ini juga produksi vespa 98 di stop oleh piagio
vespa 125




Vespa monthlery

di produksi tahun 1950 dengan model yang lebih sporty dan aerodinamis dengan kecepatan max 136 km/jam , dari segi bentuk emang agak aneh dari sebelum nya

 


vespa 'siluro' dan vespa 125

diproduksi pada tahun 1951 ini vespa mengeluarkan 2 produk yang berbeda segmen untuk vespa 'siluro' di keluarkan dengan design yang cukup unik sedangkan untuk vespa 125 yang di produksi lagi mirip dengan vespa keluaran tahun 1948 tetapi memiliki kelebihan lebih nyaman untuk dikendarai karena menggunakan suspensi hydraulic shock



Vespa 125 U
diproduksi tahun 1953, ternyata vespa juga mengeluarkan versi ekonomis, ini dia vespa nya dan untuk huruf " U " di belakang vespa 125 ini adalah "untility" dan di jual dengan harga 110.000 lira



Vespa 150 side-car 
diproduksi tahun 1955, vespa mulai mengeluar kan standar sport di tahun 1955 di lengkapi dengan sidecar



Vespa 150 Gs
diproduksi tahun 1956



Vespa 400
diproduksi tahun 1957, saat vespa mencapai puncak kejayaannya, Piaggio memutuskan untuk ikut memasuki sector kendaraan roda empat. Tujuannya, juga ingin menghasilkan kendaraan yang murah dan bisa digunakan secara luas



Vespa 125 (VNA2)
diproduksi tahun 1958



Vespa 150 GS VS5
diproduksi tahun 1959, ini adalah ekpresi terbaik dari vespa 150 Grand Sport yang legendaris, baik dari segi frame maupun mesinnya. 



Vespa 50
diproduksi tahun 1963, ini vespa paling diemari oleh anak muda. Mantab, mudah dikendalikan, eksklusif dan menawan dari sei estetisnya. Dan uniknya lagi vespa ini tanpa dokumen.



Prototype Vespa Militer
diproduksi tahun 1964



Vespa 90 Super Sprint
diproduksi tahun 1966



Vespa 125 Primavera
diproduksi tahun 1967



Vespa 180 Rally
diproduksi tahun 1968



Vespa P125X
diproduksi tahun 1978



Vespa 125 T5 Pole Position
diproduksi tahun 1985




gitu aja broo keterangan dari ane , , , , , kira kira ada yg ketinggalan ngk yooo, , , , , 


spesifikasi vespa 150 sprint veloce






spesifikasi vespa sprint 150









SEJARAH MODEL VESPA


sejarah model vespa
Dari model 98cc pertama pada tahun 1946 untuk Granturismo 2003 dan S Vespa tahun 2007, Piaggio telah menghasilkan lebih dari 144 model, versi dan varian dari Vespa (ditandai dengan kode chassis yang berbeda): 144 model yang melacak evolusi teknis dari dunia paling terkenal skuter.

Pada saat ET4 Vespa diluncurkan pada tahun 1996, lebih dari 20.000 modifikasi telah dilakukan untuk produk 1946 asli dan lebih dari 1.500 komponen yang diganti.

Sulit untuk memilih keluar Vespas paling representatif dalam evolusi yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun +. Beberapa Vespas banyak dicari oleh kolektor karena mereka milik seri khusus, atau karena mereka dengan cepat digantikan oleh versi berikutnya, dan sangat harga di pasar skuter masa, yang sangat aktif di seluruh dunia.

Lainnya, yang diproduksi dalam jumlah besar atau tinggal di pasar lama, adalah model skuter klasik yang telah meninggalkan jejak mereka dalam sejarah mobilitas roda dua.

Tidak ada kekurangan catatan teknis yang otentik dalam sejarah Vespa, yang masing-masing memperbaharui tradisi inovasi yang telah menandai evolusi motor skuter terbaik di dunia jual.

Vespa 98, 1946 - The Vespa pertama. Hal ini didukung oleh mesin cc 98 yang disampaikan 3,2 bhp pada 4.500 rpm dengan kecepatan tertinggi 60 km / jam. Itu di produksi selama dua tahun: tahun 1946 kendaraan no. 1 ke no. 2.464 diproduksi, dan tidak ada. 2.465 ke no. 18.079 pada tahun 1947.

Vespa 125, 1948 - Vespa pertama 125 cc. Ini berbeda dari 98 tidak hanya dalam ukuran mesin, tetapi juga untuk pengenalan suspensi belakang, suspensi depan juga dimodifikasi.

Vespa 125, 1953 - ini menandai perubahan penting pertama untuk mesin: bore, stroke dan gigi waktu yang dimodifikasi. Output daya meningkat menjadi 5 bhp pada 5.000 rpm, dan kecepatan tertinggi hingga 75 km / jam. Desain fairing di bagian belakang juga baru.

Vespa 125 U, 1953 - The "Utility" versi dengan gaya sederhana, yang dijual seharga 20.000 lira kurang dari 125 lebih modern. Headlamp muncul sampai tinggi pada stang untuk pertama kalinya di Italia (itu sudah diperkenalkan pada sejumlah model diekspor).

Vespa 150 GS, 1955 - Ahli menyebutnya "model, yang paling populer ditiru dan diingat". Ada berbagai inovasi: 150 cc, 4-speed gearbox, sadel panjang standar, "faired" roda stang-headlamp unit, dengan 10 "ban ini Vespa bisa mencapai 100 km / jam desain juga berubah, dengan banyak.. lebih aerodinamis tubuh.

Vespa 160 GS, 1962 - ini lahir untuk melanjutkan keberhasilan pasar GS pertama, dengan desain yang sama sekali baru. Peredam knalpot, karburator dan suspensi yang juga baru. Output daya adalah 8,2 bhp pada 6.500 rpm.

Vespa 150 GL, 1963 - lain desain baru untuk apa yang telah disebut "salah satu Vespas paling tampan yang diproduksi oleh desainer Piaggio". The headlamp, stang trapesium, spatbor depan dan dipangkas-down tutup belakang semua baru.

Vespa 50, 1964 - The Vespa pertama 50 cc, diciptakan untuk mengeksploitasi Kode Jalan Raya baru Italia, yang membuat plat nomor wajib pada mesin yang lebih besar. Sangat fleksibel dan dapat diandalkan, mesin menampilkan layout baru, dengan suhu 45 ° miring silinder bukan horizontal. Itu adalah desain terakhir meninggalkan Corradino D'papan gambar Ascanio's.

Vespa 180 SS, 1965 - Ini menandai tonggak sejarah baru dalam pertumbuhan mesin (181,14 cc), dengan 10 bhp untuk kecepatan tertinggi 105 km / h. The 180 SS (Super Sport) menggantikan GS mulia 150/160 cc. Piaggio memodifikasi penutup mesin dr baja depan, sehingga lebih aerodinamis dan secara signifikan meningkatkan kenyamanan, penanganan dan cengkeram.

Vespa 125, 1966 - tidak resmi dikenal sebagai "125 baru", itu menampilkan inovasi radikal dalam mesin, frame desain, (miring 45 °) dan suspensi.

Vespa Super Sprint 90, 1966 - Serangkaian khusus berasal dari cc 50/90 Vespa dan "baru" 125, yang terus-semua diposisikan antara sadel dan stang untuk gaya yang lebih "santai" naik. Stang itu sempit dan rendah, dan penahan lumpur dan penutup mesin dr baja yang efisien. Dengan kapasitas mesin hanya 90 cc, yang bisa dilakukan 93 km / h.

Vespa 125 Primavera, 1968 - Bersama dengan versi PX berikutnya, itu adalah versi yang paling tahan lama dari Vespa. Ini berasal dari "baru" 125, tetapi dengan perbedaan yang cukup besar dalam mesin, yang mengangkat kecepatan tertinggi sebesar 10 km / h. Perhatian besar diberikan untuk rincian, yang termasuk hook, tas klasik praktis.

Vespa 180 Rally, 1968 - Dengan kendaraan baru ini, Piaggio memperpanjang waktu sistem bahan bakar untuk produksi pakan putar seluruh. Mesin itu baru, headlamp depan baru dan lebih kuat, frame, berasal dari Vespa 150 Sprint, lebih sempit dan lebih aerodinamis daripada Super Sport.

Vespa 50 Elestart, 1970 - Ini menampilkan kebaruan besar pengapian listrik, tapi desain juga sepenuhnya direvisi dan menghiasi dibandingkan dengan 50 Khusus.

Vespa 200 Rally, 1972 - The Vespa dengan mesin terbesar. Model ini, dengan 12,35 bhp pada 5.700 rpm, bisa mencapai 116 km / h.

Vespa 125 Primavera ET3, 1976 - Nama berdiri untuk "Electronic 3 port asupan", dan termasuk perubahan penting untuk mesin, yang memiliki kekuatan lebih dan sparkle. Bahkan styling ini diubah dari Primavera standar (yang tetap dalam kisaran).

Vespa P 125 X, 1978 - The "PX" menandai langkah baru ke depan dalam styling (bodywork benar-benar didesain ulang) dan kinerja. Terus-semua itu diposisikan di belakang cowling tersebut. Pada tahun yang sama P 200 E juga muncul, yang dapat dilengkapi dengan pelumasan terpisah dan indikator arah yang tergabung dalam tubuh. Tiga tahun kemudian PX 150 E diluncurkan, dengan kinerja tengah antara dua model.

Vespa PK 125, 1983 - ini menggantikan Primavera Vespa (standar dan ET3), yang tetap di produksi dengan tubuh "Classic" untuk pasar Jepang, di mana itu adalah yang terbaik-menjual Barat roda dua kendaraan. Styling itu baru, dan tubuh PK benar-benar berbeda dari skuter sebelumnya, karena las tubuh tidak lagi tumpang tindih tetapi tidak terpisahkan.

Vespa PK 50, 1983 - Secara substansial identik dengan PK 125, itu muncul dalam dua model, PK 50 dan PK 50 S, baik dengan 4-speed gearbox dan pengapian elektronik.

Vespa PK 125 Automatic, 1984 - Sebuah transmisi otomatis diperkenalkan pada Vespa, mungkin perubahan yang paling radikal (setidaknya untuk sopir) sejak tahun 1946. Kehadiran transmisi otomatis ditekankan oleh tidak adanya pedal rem, yang digantikan oleh tuas di stang kiri (yang tidak harus mengontrol kopling sebagai yang otomatis). Itu juga tersedia dengan otomatis minyak bensin mixer dan pengapian listrik. Tahun berikutnya Vespa PK 50 otomatis diluncurkan.

Vespa T 5 Pole Position, 1985 - The T 5 adalah "ekstra-sporty" versi seri PX. Dengan mesin baru, silinder aluminium dan 5 port intake, tapi desain juga baru, terutama di bagian belakang dan di sekitar headlamp depan yang dimasukkan kubah agresif dengan kaca depan kaca kecil. Spoiler Sebuah ditambahkan pada penutup mesin dr baja tersebut.

Vespa 50 N, 1989 - Perubahan pada Kode Jalan Raya Italia berarti bahwa 50 kendaraan cc tidak lagi terikat oleh batas bhp 1.5, dan Piaggio disajikan sebuah Vespa kecil baru dengan peningkatan kinerja (lebih dari 2 bhp pada 5.000 rpm), dan, baru styling halus. A "speedMatic" otomatis versi juga diluncurkan.

Vespa ET4 125cc, 1996 - The "generasi baru Vespa" diluncurkan pada ulang tahun ke-50. Sebuah proyek yang sama sekali baru, itu adalah Vespa pertama yang pernah didukung oleh mesin 4-stroke. ET Vespa dilengkapi dengan rem disk depan dan gearbox CVT otomatis.

Vespa ET2 50cc, 1997 - Sama seperti ET4 125, tetapi dengan mesin 2-stroke 50cc katalis.

Vespa ET4 150cc, 1999 - Pertama Piaggio skuter dilengkapi dengan generasi baru mesin 4-stroke Leader, sekarang model 125cc juga.

ET4 50cc Vespa, 2000 - The Vespa kecil pertama dengan mesin 4-stroke, menggabungkan kinerja hidup yang akan membuat tidak ada yang menyesali 2-stroke dengan berjalan tenang dan pengurangan emisi polusi. Ekonomi bahan bakar luar biasa: ET4 Vespa 50 memiliki jangkauan tertinggi di kelas 50 cc, dengan kira-kira. 500 km dengan tangki penuh.

Vespa PX, 2001 - Desain klasik dan fitur unik seperti gearbox empat kecepatan telah membuat Vespa PX skuter kultus, simbol gaya Italia di mana-mana di dunia. The 2-stroke 125, 150 dan 200cc mesin (perpindahan bervariasi sesuai dengan pasar) dengan pendinginan udara paksa memiliki start elektronik CDI pengapian dan listrik dengan starter tendangan. PX baru sekarang olahraga baja rem depan cakram yang kuat stainless, 200 mm, menjamin cepat, aman dan efisien pengereman. Sebuah drum 150 terpercaya belakang mm memodulasi pengereman.

Vespa Granturismo 200L dan 125L, 2003 - Pada tahun 2003, Granturismo dibuat penampilannya sebagai Vespa yang paling kuat yang pernah diproduksi. Dalam versi 200L dan 125L, menggabungkan daya tarik emosional Vespa dengan state-of-the-art teknologi: ini adalah Vespa pertama kalinya untuk memiliki berkilau empat-stroke, empat-katup, liquid-cooled engine yang memenuhi Euro2 emisi baru standar, serta 12-inch roda pada 200L dan sistem rem dua-disk. Tubuh baja adalah sentuhan yang unik Vespa.

Vespa LX, 2005 - Diluncurkan di Roma pada tanggal 10 Mei 2005, LX adalah Vespa 139 di hampir 60 tahun. Ini adalah pewaris luhur warisan benar-benar unik, skuter desainer bagi mereka yang ingin bergaya avant-garde skuter untuk penggunaan kota. A "kompak" Vespa, LX menggantikan Vespa ET mulia (lebih dari 460.000 unit yang terjual sejak 1996). Ini tersedia dalam empat yang modern, ramah lingkungan pemindahan: 50cc dua dan empat stroke serta 125 dan stroke empat 150cc.

Vespa GTS 250 yaitu - Lima puluh tahun setelah peluncuran Vespa GS (Gran Sport), skuter sport pertama dalam sejarah dan masih dicari harta untuk kolektor dan penggemar, Vespa GTS 250 yaitu - diluncurkan pada tanggal 25 Mei 2005 di Portofino - memperbarui campuran GS kecepatan dan gaya menjadi Vespa tercepat, paling kuat dan paling berteknologi tinggi dalam sejarah.

Dengan nilai avant-, sangat kuat 250cc empat-stroke, empat-katup mesin injeksi elektronik dan dua rem cakram dengan ABS opsional dan servo rem, Vespa GTS 250 yaitu adalah salah satu yang pertama kendaraan roda dua dan 250cc pertama yang sudah memenuhi Euro mendatang ketat 3 batas emisi.

Vespa GTS 125 - Pada 2007, Vespa GTS juga tersedia dalam versi 125 cc. Sebuah kombinasi sempurna keanggunan dan kinerja, GTS Vespa 125 menawarkan semua kelas, eksklusivitas dan teknologi tinggi skuter GT besar, tetapi dengan mesin 125 cc.

Vespa GTV dan LXV, 2006 - Diciptakan untuk merayakan sebuah legenda mutlak dalam dunia kendaraan roda dua, yang LXV Vespa dan Vespa GTV ulangi dan kembali menafsirkan unsur paling khas dari â € ~ 50-an dan â € ~ 60s styling dalam bentuk dan fungsi . The GTV Vespa, tersedia dengan 125 dan 250 cc mesin, menonjol karena lampu yang dipasang pada penahan lumpur seperti prototipe 1946 yang asli.

The LXV Vespa, ditawarkan dengan pilihan mesin 50 cc, 125 dan 150, terinspirasi oleh, garis-garis halus penting dari Vespas dari tahun 1960-an, dan fitur tampilan, ramping minimalis ditandai dengan setang terbuka dan kursi dua bagian.

Vespa GT 60 °, 250cc, 2006 - Ini adalah hadiah yang Vespa bertekad untuk memberikan fans untuk merayakan ulang tahun keenam puluh perusahaan. Dengan bahan bergengsi dan eksklusif selesai, ini edisi terbatas yang unik dibuat dalam serangkaian hanya 999 unit, dan ditakdirkan untuk menjadi salah satu tonggak dalam sejarah panjang Vespa.

50 Vespa S dan 125, 2007 - Semua karakter sporty "Vespino" lampau dihidupkan kembali oleh merek baru Vespa S. ini perpaduan gaya dan kenangan menjaga jiwa hidup termuda dan paling olahraga dari semua Vespas di hadir hari. The S Vespa mewarisi penampilan ketat minimalis dari model legendaris tahun 1970-an seperti 50 Special dan Vespa Primavera.

Vespa Classic contes Jogja 19-20 januari 2013 @Jogja Nasional Museum






Dimeriahkan Oleh :
BurgerTime
Orkes Sehat Jiwa
Mother Like Superhero
Jalang
Jamphe Johnson
Sri Plecit
Gerap Gurita
DLL
HTM 10K/ DAY ON THE SPOT !!!
Pendaftaran Kontes : 100.000 / Unit
TOTAL HADIAH PULUHAN JUTA RUPIAH
Doorprize 1 Unit Vespa and Many more !

VespaClassicContest, music,and bazar .. 19-20 januari 2013 at Jogja National Museum (JNM) .. Prepare!!! More info : 081802737222 (dimas) 087838369734 (bimo)
JL. Prof. Ki Amri Yahya, No. 1, Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta, Indonesia